Mimpi Bukan Ilusi
Nur Fadlan
RPA (Rapat Permusyawaratan Anggota) KSW tanggal 10 Agustus kemarin memunculkan multi inteprestasi, tentunya tergantung dari mana dan dari siapa paradigma itu keluar. Ada yang mengatakan RPA kemarin berjalan dengan baik-baik saja, dan ada pula yang mengatakan RPA berlangsung dengan amburadul. RPA dianggap baik mungkin karena kebiasaan KSW dengan atmosfer kacau balau yang senantiasa menyelimuti iklim KSW. Sedangkan anggapan RPA dianggap banyak kecacatan dan kepincangan dikarenakan jauhnya RPA dari efesiensi kesempurnaan.
Cukup memalukan bagi organisasi kekeluargaan yang berstatus sebagai organisasi terbesar hanya untuk melakukan agenda tahunan saja jauh dari harapan. Ternyata sampai sekarang KSW hanya besar dikuwantitas tetapi kuwalitas yang seharusnya dijunjung tinggi malah berjalan mundur dan mandul, bisa dilihat dari tidak adanya profesionalisme organisasi yang memadai dan konsolidasi yang baik.
Itu semua salah siapa? ... dalam hal ini, tidak perlu kita menjastifikasi pihak mana pun, yang paling penting adalah KSW harus segera bangkit, melakukan evaluasi terhadap oknum, simtim serta rekonstruksi terhadap berbagai lini KSW hingga benar-benar KSW menjadi organisasi yang sehat dan progresif. Tidak ada kata terlambat untuk pembenahan KSW ke depan. Idealnya kita semua harus siap membangun KSW karena kesuksesan KSW bukan kesuksesan personal tapi sesuksesan diberbagai unsur dan aspek. Seirama dengan tulisannya John Stuart Mill, "Kesuksesan suatu bangsa adalah akumulasi kesuksesan warganya". Kata bangsa di sini bisa kita inteprestasikan dalam arti organisasi.
Di samping itu, untuk jajaran pengurus periode ini hendaknya memperhatikan beberapa poin rekomendasi yang telah disepakati dalam rapat tertinggi warga KSW. Ilustrasi dari rekomendasi itu mungkin lebih lengkapnya ada dalam bank data MPA tetapi itu semua akan menjadi sesuatu yang sia-sia jika rekomendasi itu hanya berhenti pada tataran wacana. Indikator kemajuan KSW di samping dari respon semua anggota KSW juga tidak boleh menafikan upaya untuk terus berusaha. Bahkan kalau perlu harus bekerja keras, seperti yang pernah disuarakan oleh Napoleon Hill, "Orang sukses adalah orang yang mahu bekerja lebih banyak dari pada yang seharusnya ia kerjakan".
Dalam beberapa tulisannya Anthony Robbins sering membuat formulasi-formulasi yang menjadi indikator suksesnya sebuah organisasi. Diantaranya, "In order to success, you must have a long-term focus". Tulisan ini menyuratkan betapa pentingnya untuk senantiasa fokus terhadap segala sesuatu supaya target besar organisasi mampu terealisasikan. Di samping itu Anthony Robbins mengajak kepada kita untuk melihat sepuluh tahun di masa lalu dan merencanakan sepuluh tahun ke depan. Formulasi ini sangat sehat jika diperuntukkan untuk organisasi, fokus dan matangnya pra konsepsi diyakini akan menghantarkan organisasi pada kesuksesan yang sangat luar biasa.
Lebih menarik lagi, jika kita melihat konsep Carl Sanburg. Dia selalu mengutarakan, "Tujuan raksasa menghasilkan energi raksasa". Konsep ini benar-benar akan membuat pelaku organisasi menjadi semakin emajinatif dikarenakan mereka akan berusaha mati-matian untuk merealisasikan proram-program besar yang telah mereka canangkan. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa sebuah organisasi akan mampu mencapai puncak prestasi jika organisasi tersebut memiliki mind set untuk terus maju dan maju, minimal sebuah keinginan untuk lebih baik dari tahun sebelumnya.
Itulah beberapa mimpi KSW supaya menjadi organisasi yang selalu dinamis dalam setiap perputaran roda kerjanya. Dan perlu di ketahui bahwa mimpi adalah kunci. Serta dikuatkan juga oleh Carl Sanburg bahwa, "Tidak ada yang terjadi, kecuali pada awalnya sebuah mimpi". Mudah-mudahan mimpi KSW akan merubah elitis menjadi egaliter, prestise menjadi prestasi, hierarkis menjadi hiterarkhis, sloganistis-protokoler menjadi pengalaman-substansial. Amin. []
0 komentar:
Posting Komentar