Peace be Unto You

Ar-Raudlã Tertibkan Diri
Nur Fadlan
Sobat-sobat tercinta, kini saatnya kita introspeksi terhadap gendala-gendala penghambat disiplinnya Ar-Raudlã terbit ditengah-tengah kita. Ar-Raudlã adalah satu-satunya buletin almamater tercinta kita, sehingga serasa sangat aneh jika media ini tidak ada kejelasan dalam penerbitannya.
Satu tahun kemarin gendala dari penerbitan buletin tercinta adalah kurangnya rasa disiplin anggota untuk saling tukar ide. Biasanya tulisan yang direncanakan masuk rubrik tertentu ternyata molor dan molor hingga melewati date line (batas akhir).
Hal seperti ini kalau terjadi lebih dari satu atau dua kali dalam penerbitan maka efeknya akan bermuara dipenerbitan kita, molor juga. Redaksi periode ini telah memberikan informasi jauh-jauh hari kepada para pengisi ide dalam setiap penerbitan.
Di samping itu, kita juga berharap warga IKAMARU tentunya sedikit antusias dalam mendukung penerbitan buletin tercinta kita dengan terus mengirimkan ide segarnya dan hal lain yang berkaitan dengan buletin.
Sekedar info, di halaman pertama ini sebenarnya ada rubrik surat pembaca. Berhubung ini adalah edisi pertama dari periode 2008-2009 maka kami belum bisa memdapatkan surat dari temen-temen. Adapun tentang surat pembaaca kami membuka seluas-luasnya untuk warga IKAMARU untuk memberi masukan demi kedinamisan buletin Ar-Raudlã kita.
Di halaman dua ini, redaksi bersifat flesibel tentang rubrik. Bisa kita isi dengan surat pembaca atau rubrik curhat. Kalau di mail redaksi ada surat dari pembaca maka kami akan muat sedangkang kalau tidak ada, kami akan mengangkat rubrik curhat.
Di edisi perdana ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada para anggota yang telah disiplin dalam pengiriman tulisan. Disiplin anda merupakan akumulasi dari disiplin Ar-Raudlã pada khussusnya serta IKAMARU pada umumnya. Tanpa panjang kata, selamat menikmati edisi perdana ini....
0 komentar:
Posting Komentar