Welcome to Nur Fadlan Blog

Selasa, 28 April 2009

Damai dan Perubahan



Salam Redaksi


Nur Fadlan


Tiada kata yang tepat untuk mengawali edisi ini kecuali hanya kalimat alhamdulillah hirabbil'alamin. Di samping hewan, tumbuhan serta mahluk-Nya yang senantiasa terus melafalkan kalimat tahlil, istigfar, syukur dan lain sebagainya, bagaimana dengan kita? Sebagai manusia yang diberi ni'mat yang begitu banyak sehingga ni'mat itu susah untuk kita ketahui jumlah kuwantitasnya.

Bersyukur adalah kebutuhan sebagaimana maksud yang tersurat dalam al-Qur'anul Karim bahwa siapa yang bersyukur maka ni'mat Allah akan senantiasa ditambahkan kepada kita. Apa kita mampu untuk tidak mengharapkan ni'mat dari Allah? Penulis tidak bisa membayangkan kalau oksigen itu mulai dikomersilkan, demikian halnya dengan dimensi yang lain.

Shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhamad SAW yang telah membawa pencerahan kepada kita semua. Kalaupun Alexander of Aprodisy pernah mengintruksikan Neo-Platonisme, Eropa juga pernah menyuarakan tentang Averoisme tapi pada hakikatnya itu masih belum ada apa-apanya dengan jasa sang figur terbaik dunia, Nabi Muhamad SAW.

Teman-teman yang dirahmati Allah, redaksi kali ini mengeluarkan adisi akhir dalam awal paruh masa juang 2008-2009. Hal tersebut bukan dikarenakan kejenuhan kami dalam mengemas aspirasi teman-teman, tapi yang menjadi pertimbangan kami adalah ujian yang semakin dekat. Kami mengharapkan kepada semua anggota IKAMARU untuk meraih cita-cita akademis sesuai yang temen-teman inginkan.

Dan bentuk trobosan bahwa dalam edisi kali ini, kami memuat sedikit banyak tentang untaian kata yang ingsyaallah mampu menghantarkan prestasi teman-teman. Sebagaimana Theodar Herzl dalam membangkitkan semangat orang Yahudi lewat dua karyanya yang begitu monumental, yaitu Der Judenstaat (The Jewish State) dan Altreuland (Old New Land).

Kami pun tidak kecil hati untuk bangkit membangun agama dan bangsa. Kalaupun Eropa, Yahudi pernah bangkit dari kosmologi The Dark Age kenapa kita tidak? Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin sehingga dalam memontum yang semakin dekat dengan ujian ini mari kita buktikan bahwa sebenarnya kita mampu untuk tampil lebih baik. Satu filosofi sukses yang sudah banyak diikuti oleh pendahulu kita, "Kalau ingin sukses berarti kita harus bekerja di atas apa yang seharusnya kita kerjakan."

Mungkin ini prakata redaksi sebelum menikmati dari sari edisi ini. Kami atas nama tim redaksi meminta maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam beberapa edisi kami masih banyak kesalahan baik yang berkaitan dengan EYD ataupun masalah substansial. []

Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar