Losing Grip
Nur Fadlan
Bukan karena apa-apa, kenapa tulisan ini diawali dengan redaksi ‘hilang pegangan’? ya, hanya sebuah anologi sederhana untuk manusia yang hidup di zaman informasi. Pagi ini, aku nggak tau kenapa aku bisa tertidur di kamar teman dan saat terbangun alat komunikasi yang ada di sampingku sudah lenyap. Mungkin terasa sangat kehilangan jika barang yang sering bersentuhan dengan kita, tiba-tiba hilang tanpa kabar, aku pribadi lebih memilih barang itu rusak atau terjebur di laut Dimyat dari pada hilang tanpa jejak. Minimal ada bangkainya, ketika alat komunikasi itu rusak atau cedera.
Akhirnya, aku harus merelakan perpisahan itu. Bagiku masih agak berat, tapi aku mencoba untuk lebih kuat. Bukan masalah barang itu apa, tapi kenangan yang tersimpan dan beberapa memori penting yang seharusnya aku simpan. Aku minta penenang dari adek tersayang, karena dia sering ditinggalkan barang-barang kesayangannya mungkin dia bisa menghibur aku selama beberapa jam. Ternyata benar, meski usianya jauh dibawahku untaian kata-katanya sempat membuatku terkesima “Semua itu titipan, Kak” ucapnya manis. Yang biasanya aku selalu menggunakan logika, untuk pertamanya aku harus menerima kata-kata itu dengan jernih pikir dan tenang jiwa.
Kairo, 24 Agustus 2010
Abasea
0 komentar:
Posting Komentar