Welcome to Nur Fadlan Blog

Selasa, 28 April 2009

Ideal Wife


Belahan Jiwa Harapanku



Nur Fadlan


Aku menikahimu bukan karena engkau cantik

Meski cantik paras dibalik jilbabmu merupakan pemikat

Juga menikahimu bukan karena engkau komleret

Walau aku tahu rumah mewah, mobil adalah nikmat

Kepada siapapun yang terjerat

Dalam bujuk rayu penghuni neraka terlaknat

Aku lebih mencintai wanita yang cantik peranggainya

Dia tetap mencintai deenul Islam dikala wanita lain banyak yang riya'

Akan keindahan suara dan auratnya

Tetap mencintahi keluarganya dikala suka dan duka

Melewati hidup dengan Islam sebagai barometernya

Mematuhi norma Tuhan meskipun norma lain menjepitnya

Wahai istriku …

Salafusshaleh adalah panutanmu

Tidakkah engkau mengindahkan hal itu

Lihatlah pada pribadi Ummu Khomsa

Senantiasa tersenyum dikala anak- anaknya menjadi Syuhada

Karena dia yakin anak- anaknya akan baik- baik saja di sorga

Dunia adalah ladang akherat

Bagai kedai yang berdiri pada suatu tempat

Tersirat pada firman dan sabda al- Hikmat

Menuntun kita supaya tidak tersesat

Menuju jalan keselamatan, tidak terlaknat

Senantiasa terjaga hingga hari kiamat

Wahai istriku …

Berdo'alah kepada-Nya agar kelak lahir dari rahimmu

Seorang anak penerus para Nabimu

Didiklah mereka seperti Luqman mendidik anaknya

Tidak menyekutukan Allah kapan dan dimana saja berada

Berbuat baik kepeda orang tuanya

Lukman pula berkata

Segala amal perbuatan akan dipertanggung jawabkan

Baik buruknya meski sekecil electron

Dirikanlah shalat serta amal kebajikan

Jangan pernah terperdaya untuk mengikuti langkah setan

Akankah engkau tahu, setan mengajak pada kebathilan

Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

Karena kamu merasa lebih baik dari mereka

Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh

Sesungguhnya Allah tidak mengukai orang- orang yang angkuh

Sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu

Seburuk- buruk suara adalah suara keledai

Wahai istriku

Jadilah engkau seperti Siti Maryam

Yang dapat mendidik Isa 'alaihi salam

Ditengah- tengah kecaman dan cacian

Atau seperti Masyitoh yang mantap dengan kebenaran

Walau keluarga dan dirinya menjadi korban kemusyrikan Fir'aun

Jadilah engkau seperti Siti Aisyah

Memupuk keimanan Musa di tengah istana yang menyekutukan Allah

Atau jadilah engkau seperti Siti Khadijah

Pendukung setia da'wah Rosullullah

Atau seperti Aisyah ummu Mu'minin ataupun Fatimah

Yang membesarkan anak- anaknya ditengah kemiskinan

Wahai istriku …

Tahukah engkau bagaimana Siti Khodijah ta'at pada suaminya

Beliau ta'at kepada suami karena suami pemimpin rumah tangga

Beliau ta'at kepada Allah kapan dan dimanapun berada

Senantiasa memelihara diri ketika suaminya tidak ada

Merawat anak- anaknya sesuai dengan petunjuk agama

Coba renungkan

Bagaimana dengan istri zaman sekarang

Banyak yang melalaikan suami dan anak- anaknya

Mereka lebih sibuk dengan karir dan arisan

Ada juga yang menyia-nyiakan waktu dan uang

Untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama

Wahai istriku …

Jadilah engkau perhiasan yang tinggi nilainya

Sumber penyejuk dan kebahagiaan keluarga

Berhiaslah untuk menyenangkan hati suamimu

Jagalah hatinya agar engkau tidak menyakiti suamimu

Itu semua adalah nilai ibadah menurut Rab mu

Dan janganlah engkau cegah aku

Jika hendak meninggalkanmu

Demi panggilan Tuhan mu

Tabahlah seperti tabahnya Siti Hajar dan Ismail

Waktu ditinggal Ibrahim di gurun pasis yang panas dan bebal

Demi risalah tauhid kepada umat, sebelum datang hari sesal

Wahai istriku …

Jika aku mengikuti jejak Yasir

Maka ikutilah dibelakangku sebagai Sumayyah

Jika ku katakanan perjuangan itu pahit

Maka katakana surga itu manis

Sebaik- baiknya perhiasan di dunia adalah istri Shalihah

0 komentar:

Posting Komentar