Ideal Wife
Belahan Jiwa Harapanku
Nur Fadlan
Aku menikahimu bukan karena engkau cantik
Meski cantik paras dibalik jilbabmu merupakan pemikat
Juga menikahimu bukan karena engkau komleret
Walau aku tahu rumah mewah, mobil adalah nikmat
Kepada siapapun yang terjerat
Dalam bujuk rayu penghuni neraka terlaknat
Aku lebih mencintai wanita yang cantik peranggainya
Dia tetap mencintai deenul Islam dikala wanita lain banyak yang riya'
Akan keindahan suara dan auratnya
Tetap mencintahi keluarganya dikala suka dan duka
Melewati hidup dengan Islam sebagai barometernya
Mematuhi norma Tuhan meskipun norma lain menjepitnya
Wahai istriku …
Salafusshaleh adalah panutanmu
Tidakkah engkau mengindahkan hal itu
Lihatlah pada pribadi Ummu Khomsa
Senantiasa tersenyum dikala anak- anaknya menjadi Syuhada
Karena dia yakin anak- anaknya akan baik- baik saja di sorga
Dunia adalah ladang akherat
Bagai kedai yang berdiri pada suatu tempat
Tersirat pada firman dan sabda al- Hikmat
Menuntun kita supaya tidak tersesat
Menuju jalan keselamatan, tidak terlaknat
Senantiasa terjaga hingga hari kiamat
Wahai istriku …
Berdo'alah kepada-Nya agar kelak lahir dari rahimmu
Seorang anak penerus para Nabimu
Didiklah mereka seperti Luqman mendidik anaknya
Tidak menyekutukan Allah kapan dan dimana saja berada
Berbuat baik kepeda orang tuanya
Lukman pula berkata
Segala amal perbuatan akan dipertanggung jawabkan
Baik buruknya meski sekecil electron
Dirikanlah shalat serta amal kebajikan
Jangan pernah terperdaya untuk mengikuti langkah setan
Akankah engkau tahu, setan mengajak pada kebathilan
Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
Karena kamu merasa lebih baik dari mereka
Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh
Sesungguhnya Allah tidak mengukai orang- orang yang angkuh
Sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu
Seburuk- buruk suara adalah suara keledai
Wahai istriku …
Jadilah engkau seperti Siti Maryam
Yang dapat mendidik Isa 'alaihi salam
Ditengah- tengah kecaman dan cacian
Atau seperti Masyitoh yang mantap dengan kebenaran
Walau keluarga dan dirinya menjadi korban kemusyrikan Fir'aun
Jadilah engkau seperti Siti Aisyah
Memupuk keimanan Musa di tengah istana yang menyekutukan Allah
Atau jadilah engkau seperti Siti Khadijah
Pendukung setia da'wah Rosullullah
Atau seperti Aisyah ummu Mu'minin ataupun Fatimah
Yang membesarkan anak- anaknya ditengah kemiskinan
Wahai istriku …
Tahukah engkau bagaimana Siti Khodijah ta'at pada suaminya
Beliau ta'at kepada suami karena suami pemimpin rumah tangga
Beliau ta'at kepada Allah kapan dan dimanapun berada
Senantiasa memelihara diri ketika suaminya tidak ada
Merawat anak- anaknya sesuai dengan petunjuk agama
Coba renungkan
Bagaimana dengan istri zaman sekarang
Banyak yang melalaikan suami dan anak- anaknya
Mereka lebih sibuk dengan karir dan arisan
Ada juga yang menyia-nyiakan waktu dan uang
Untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama
Wahai istriku …
Jadilah engkau perhiasan yang tinggi nilainya
Sumber penyejuk dan kebahagiaan keluarga
Berhiaslah untuk menyenangkan hati suamimu
Jagalah hatinya agar engkau tidak menyakiti suamimu
Itu semua adalah nilai ibadah menurut Rab mu
Dan janganlah engkau cegah aku
Jika hendak meninggalkanmu
Demi panggilan Tuhan mu
Tabahlah seperti tabahnya Siti Hajar dan Ismail
Waktu ditinggal Ibrahim di gurun pasis yang panas dan bebal
Demi risalah tauhid kepada umat, sebelum datang hari sesal
Wahai istriku …
Jika aku mengikuti jejak Yasir
Maka ikutilah dibelakangku sebagai Sumayyah
Jika ku katakanan perjuangan itu pahit
Maka katakana surga itu manis
0 komentar:
Posting Komentar