Membedakan Terminologi & Bius Politisi
KALIMAT KUNCI: Kita adalah pemuda yang moderat dan merdeka. Membedakan Terminologi & Bius Politisi
Ada alonog menarik, jika anda sedang menaruh hati pada sang pujaan hati tentunya anda akan mengejar demi mendapatkannya dengan sepenuh hati. Singkatnya, anda dengan sang pujaan hati belum saling mengenal dan saling tahu. Saya yakin diposisi ini anda akan mencari informasi apa pun yang terkait dengan sang pujaan hati. Hal paling penting adalah anda menemukan alamat atau nomer kontak pujaan hati tersebut. Anda pun mulai memberanikan diri untuk menghubunginya.
“Hallo…” suara dari sebrang. “Ini siapa?” tambahnya.
“Ini saya, pemuda yang nganteng (tampan) itu lo” jawab anda.
Qiqiqiqiqi… Anda sudah salah langkah saudara, saya yakin sang pujaan hati tidak akan mau mengangkat telfon anda lagi. Penulis membacanya, anda terlalu berlebihan dalam berkomunikasi. Jika memang anda nganteng nggak perlu anda sebutkan sama dia, cukup anda buktikan. Perhatian yang lebih, mulai mengenal beberapa lingkungan sang pujaan hati, sering komunikasi dll adalah cara-cara untuk menarik hati sang pujaan hati.
* * *
Demikian halnya dengan da’wah. Kita semua adalah genegasi da’wah, tapi tidak perlu kita menyebutkan bahwa kita adalah aktivis da’wah, partai kita adalah partai da’wah, apa yang kita kader adalah kader da’wah, jilsah (duduk bareng) kita adalah tercatat da’wah.
Jika segala sesuatu telah saudara rubah dari idealisme menjadi brand kepentingan anda, maka saudara akan malu sendiri. Bagi penulis, menonton video Bleu adalah urusan anda, karena kalimat kunci di atas adalah kita semua pemuda yang moderat dan merdeka. Akan tetapi saudara, kalau anda menontonnya dalam gedung rakyat dan disaat Sidang Paripurna, anda benar-benar telah melecehkan saya dan rakyat Indonesia.
Giliran sekarang, anda akan kami tanyai: anda diutus partai apa? … apakah seperti yang saya tuliskan di atas, anda menggadaikan da’wah menjadi brand partai anda!
* * *
Kita adalah pemuda yang moderat dan merdeka. Saudara-saudara, jangan terlena hanya karena anda belum tahu, silahkan anda bertanya. Saudara-saudara jangan lagi anda menjadikan segala sesuatu menjadi brand demi komuditas politik anda.
Kita adalah pemuda yang moderat dan merdeka. Kita adalah pemuda dan mahasiswa, kita berhak memilih, jangan terlena dan terburu-buru hanya karena mendapat surat cinta, hanya karena buku-buku gratis, hanya karena ditelfon, hanya karena diperhatikan. Perlu saudara-saudara koreksi ulang, apakah semua hal itu menjadikan anda terpasung atau buta atau bahkan menjadikan anda termunafiqi. SILAHKAN AMBIL SIKAP DAN MEMILIH… !!!
Cairo, 10 April 2010
Ditulis oleh: Nur Fadlan
0 komentar:
Posting Komentar